Manfaat dan Cara Menghitung Modal Akhir, Pebisnis Harus Tahu!

Manfaat dan Cara Menghitung Modal Akhir, Pebisnis Harus Tahu!

Cara menghitung modal akhir menjadi aspek penting yang harus diketahui oleh para pengusaha ataupun UMKM. Pasalnya, upaya ini nantinya akan menjadi salah satu komponen penting yang harus ada ketika membuat pembukuan keuangan.

Tak hanya itu, perhitungan modal ini nantinya juga akan digunakan oleh manajemen ataupun pemilik bisnis untuk melakukan analisis. Jika terjadi peningkatan maka mereka akan mendapatkan profit yang lebih besar.

Namun sebaliknya jika ada penurunan, maka para petinggi harus mengatur strategi yang tepat untuk mengembalikan performa perusahaan. Dengan begitu manajemen keuangan yang dimiliki jadi lebih sehat dan bisnis yang dijalani bisa bertahan lama.

Komponen Penting dan Cara Menghitung Modal Akhir

Sebelum masuk ke dalam cara menghitung modal akhir, ada baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu bahwa jenis aset yang satu ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu awal dan akhir. 

Keduanya juga memiliki fungsi yang berbeda dalam menjalani sebuah bisnis, dimana modal awal biasanya digunakan sebagai tahap awal untuk membangun sebuah bisnis. Sehingga hal ini nantinya akan mempengaruhi kira-kira model usaha apa yang sesuai dengan budget yang dimiliki.

Berbeda dengan modal akhir, tipe yang satu ini biasanya bisa diperoleh dengan perhitungan modal awal ditambah dengan laba. Oleh karena itu, aspek yang satu ini perlu dihitung terlebih dahulu ketika bisnis sudah berjalan.

Nah, untuk menghitung final modal tentunya ada beberapa data atau komponen yang perlu kamu lengkapi. Apa sajakah itu? Untung mengetahuinya kamu bisa simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Cara Menyusun Laporan Penjualan Bulanan, Dijamin Anti Rugi!

1. Modal Awal

Dalam mendirikan sebuah usaha, tentunya para pemilik nantinya akan menggelontorkan sejumlah uang untuk keperluan bisnis. Oleh karena itu, modal awal menjadi hal utama yang harus dimiliki oleh semua jenis unit usaha.

Modal ini biasanya terdiri dari beberapa gabungan yaitu investasi, modal kerja dan juga modal operasional. Setiap komponen tersebut tentunya memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Modal investasi merupakan salah satu biaya yang paling penting dan harus dipenuhi karena menyangkut keperluan produksi. Biasanya, harta yang satu ini memiliki jumlah yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Selain itu modal operasional juga memiliki fungsi untuk memenuhi semua kebutuhan yang berkaitan dengan proses produksi. Biasanya harta yang satu ini dikeluarkan hanya dalam satu periode, contohnya biaya sewa toko, dan listrik.

Kemudian ada juga modal kerja yang umumnya digunakan untuk memenuhi semua keperluan bahan baku untuk keperluan produksi. Pengeluaran modal kerja biasanya tentatif dan bergantung pada stok yang dimiliki oleh perusahaan.

Dengan adanya pengumpulan modal tersebut tentunya setiap usaha bisa memenuhi semua keperluan penting untuk menjalani bisnis. Sehingga aktivitas produksi bisa berjalan lancar semua kebutuhan konsumen terpenuhi.

2. Laba dan Rugi

Komponen kedua yang harus ada dalam penghitungan modal akhir yaitu adalah laba dan rugi. Bagi kamu yang belum tahu laba atau keuntungan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan.

Untuk menghitung laba atau untung, kamu harus menemukan berapa selisih antara pendapatan dan biaya. Jika hasil yang ditemukan lebih dari nol rupiah maka jumlah tersebutlah yang menjadi keuntungan.

Namun, ketika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari pemasukkan, maka jumlah tersebut adalah kerugian yang kamu alami selama satu periode tertentu.

3. Withdrawals atau Prive

Hal terakhir yang dibutuhkan dalam cara menghitung modal akhir adalah prive atau withdrawals. Komponen ini adalah kegiatan penarikan uang yang dilakukan oleh pemilik usaha untuk memenuhi kebutuhan pribadi ataupun usaha.

Sehingga perusahaan dapat menggelontorkan sejumlah uang kepada pemilik sebagai modal yang dimiliki oleh owner dalam perusahaan tersebut. Nantinya, aktivitas ini juga akan dicatatkan dalam pembukuan pada bagian modal.

Baca Juga: Perbedaan Sistem Kasir Online dan Konvensional, Bagus Mana?

Cara Menghitung Modal Akhir

Setelah mengetahui tiga komponen tersebut barulah kamu bisa melakukan penghitungan modal akhir dari perusahaan. Namun perlu diketahui bahwa perhitungan ini hanya bisa dilakukan pada akhir periode produksi.

Selain itu, perhitungan modal akhir sebenarnya bisa dibagi menjadi dua yaitu saldo laba dan juga rugi. Tentunya hasil akhirnya nantinya tergantung dari kinerja yang dicatatkan oleh perusahaan dalam satu periode. Berikut detailnya.

  • Saldo Laba: Ketika memperoleh sebuah keuntungan, sebuah perusahaan bisa menghitung modal akhirnya dengan menggunakan saldo laba. Cara menghitung modal akhirnya juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan rumus Modal Akhir = Modal Awal + (Laba – Prive).

Contoh:

Perusahaan A memiliki modal awal sebesar Rp 10 juta, setelah berjalan satu bulan mereka berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp 2 juta dan pemilik memutuskan untuk mengambil prive sebesar Rp 500 ribu.

Dengan data tersebut kamu bisa melakukan perhitungan dengan persamaan berikut 

Modal Akhir = 10.000.000 + (2.000.000 – 500.000)

Modal Akhir = 10.000.000 + (1.500.000)

Modal Akhir = 11.500.000

  • Saldo Rugi, adalah salah satu cara menghitung modal akhir yang bisa diterapkan dengan menggunakan jumlah kerugian yang diperoleh perusahaan. Rumus hitungnya sebenarnya tidak berbeda jauh yaitu Modal Akhir = Modal Awal – (Rugi + Prive).

Contoh:

Pada bulan Februari perusahaan B menggelontorkan sejumlah uang sebesar Rp 5 juta sebagai modal awal. Namun, selama satu bulan mereka harus mengalami kerugian sebesar Rp 3 juta dan owner mengambil prive untuk keperluan pribadinya sebesar Rp 1 juta.

Dengan data tersebut kamu bisa melakukan perhitungan modal akhir saldo rugi dengan cara berikut ini:

Modal Akhir = 5.000.000 – (3.000.000 + 1.000.000)

Modal Akhir = 5.000.000 – 4.000.000

Modal Akhir = Rp 1.000.000

Manfaat Perhitungan Modal Akhir

Setelah mengetahui cara menghitung modal akhir, kamu pasti bertanya-tanya sebenarnya apa saja manfaat dari menerapkan hal tersebut? Sebenarnya banyak sekali kelebihan yang bisa diperoleh dengan melakukan aktivitas tersebut. Pengin tahu apa saja manfaatnya? Berikut ulasannya.

1. Memiliki Laporan Keuangan yang Akurat

Dengan melakukan perhitungan modal akhir tentunya kamu akan membuat laporan keuangan perusahaan jadi lebih akurat. Sehingga nantinya pihak manajemen bisa melakukan analisis dan evaluasi terhadap performa yang ditampilkan dari cash flow tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Toko Kelontong? Ini Jenis dan Tips Jualannya!

2. Memantau Aktivitas Operasional

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memantau aktivitas operasional adalah dengan mengetahui modal akhir yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Dengan mengetahui hasil perhitungan tersebut kamu bisa mengetahui apakah operasional berjalan lancar atau tidak.

Biasanya ketika aktivitas produksi berjalan efisien dan terstruktur, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya, jika kegiatan tersebut kurang baik hasil yang ditampilkan biasanya cenderung merugi.

Sehingga, apapun hasil yang muncul dari aktivitas usaha yang  dilakukan, nantinya kamu perlu melakukan evaluasi untuk menentukan strategi yang tepat.

3. Melakukan Evaluasi

Manfaat yang terakhir dari perhitungan modal akhir adalah untuk melakukan evaluasi bagi kelanjutan perusahaan. Jika modal yang dimiliki cenderung positif, maka kamu bisa meningkatkan kualitas produk dan melakukan promosi.

Namun, jika saldo yang ditampilkan kurang baik maka kamu bisa mengambil keputusan untuk keberlangsungan perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pinjaman untuk memenuhi semua kebutuhan untuk kedepannya.

Nah, itu dia cara menghitung modal akhir yang perlu diketahui untuk keperluan bisnis yang kamu miliki. Dengan informasi tersebut para pelaku bisnis bisa memperbaiki cash flow dan memiliki laporan keuangan yang lebih baik.